Merumuskan Hipotesis Tindakan dan Kerangka Berfikir dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Merumuskan Hipotesis Tindakan dan Kerangka Berfikir dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Pengertian Hipotesis Tindakan

Kegiatan selanjutnya setelah masalah dirumuskan secara oprasional adalah merumuskan hipotesis tindakan. Secara etimologis Hipotesis berasal dari dua kata yaitu, “hypo”  yang berarti sementara, dan “thesis” yang berarti kesimpulan. Secara singkat hipotesis dapat diartikan kesimpulan sementara. Dengan demikian, hipotesis berarti dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian.

Sedangkan hipotesis tindakan adalah dugaan mengenai perubahan yang mungkin jika suatu tindakan dilakukan. Bentuk umum rumusan dari hipotesis tindakan berbeda dari hipotesis penelitian pada umumnya, karena hipotesis tindakan biasanya dirumuskan dalam bentuk  keyakinan bahwa tindakan yang dilakukan dapat memperbaiki proses atau meningkatkan hasil. Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk memecahkan PTK. Hipotesis tindakan pada hakikatnya merupakan jawaban sementara yang menyatakan bahwa: “jika dilakukan sesuatu tindakan tertentu, maka masalah yang sedang dihadapi dapat dipecahkan”.

Untuk kepentingan tersebut terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan.
1# Diskusikan rumusan hipotesis tindakan dengan teman sejawat.
2# Pelajari hasil-hasil penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu.
3# Identifikasi berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.
4# Pilih tindakan yang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat dilakukan oleh guru.
5# Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan.

Contoh Perumusan Hipotesis Tindakan

Berikut ini akan diberikan contoh perumusan hipotesis tindakan dari sebuat judul PTK tentang “Upaya Meningkatkan rendahnya hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran remedial pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten Sambas tahun 2015”.

Adapun hipotesis tindakan dari judul tersebut adalah Penerapan Pembelajaran Remedial pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat Meningkatkan Rendahnya Hasil Belajar Siswa di Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten Sambas tahun 2015.

Merumuskan Kerangka Berpikir PTK

Kerangka Berpikiran adalah alur/pola pikir yang disusun secara singkat untuk menjelaskan bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan dari awal, proses pelaksanaan, hingga akhir, yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah melalui suatu penelitian. Kerangka berpikir dapat disusun dalam bentuk kalimat-kalimat atau digambarkan sebagai sebuah diagram.

Kerangka berpikir berisiskan sekurang-kurangnya mengenai masalah yang terjadi ditempat penelitian, penyebab masalah, tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah, dan sasaran atau tujuan akhir yang diharapkan dari penelitian.

Cara Menulis dan Contoh Kerangka Berpikir PTK dalam bentuk Rumusan Kalimat-Kalimat

Ada empat cara dalam merumuskan kerangka berpikir PTK dalam bentuk kalimat-kalimat. Keempat cara tersebut adalah:
1# Rumuskan kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), secara singkat.
2# Rumuskan tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
3# Rumuskan hasil akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
4# Susun ketiga komponen di atas dalam sebuah paragraf yang padu.

Contoh penulisan kerangka berpikir dari judul PTK tentang “Upaya Meningkatkan rendahnya hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran remedial pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten Sambas tahun 2015”, dalam bentuk kalimat-kalimat adalah sebagai berikut:

Masalah yang ditemukan dalam pembelajaran PPKn, yaitu menyangkut rendahnya hasil belajar siswa. Penyebab timbulnya adalah karena kesalahan dalam penggunaan metode, strategi, pendekatan dan model pembelajaran. Pemecahannya dapat dilakukan dengan penerapan pembelajaran remedial. Sasarannya adalah dengan penerapan pembelajaran remedial dapat mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa. Dengan solusi tersebut diharapkan semua hasil belajar siswa dikategorikan tuntas.

Cara Menulis dan Contoh Kerangka Berpikir PTK dalam Bentuk Diagram

Ada 4 cara menulis kerangka berpikir dalam bentuk diagram. Adapun caranya adalah:
1# Rumuskan kondisi saat ini (sebelum PTK dilaksanakan), dalam bentuk poin-poin penting dengan singkat.
2# Rumuskan poin-poin penting tindakan yang akan dilakukan, secara singkat.
3# Rumuskan poin-poin hasil akhir yang anda harapkan, juga secara singkat.
4# Rancang sebuah diagram yang memuat poin-poin tersebut dengan alur yang rasional dan jelas.

Contoh Kerangka berpikir dalam bentuk diagram dari judul PTK tentang “Upaya Meningkatkan rendahnya hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran remedial pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten Sambas tahun 2015”, dapat digambarkan seperti di bawah ini:

Merumuskan Hipotesis Tindakan dan Kerangka Berfikir dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Sumber : Jakni. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

Comments